Tradisi “NGENCAR “ Kacamatan Ciniru Kab.Kuningan

'NGENCAR " adalah sebuah tradisi di kecamatan Ciniru Kabupaten Kuningan dalam agenda hajat sunatan. Tradisi yang satu ini adalah kebiasaan yang turun temurun yang hingga sekarang diperbuat. Prosesinya yaitu sebelumnya mengumumkan dulu terhadap yang punya kuda memohon untuk Ngencar pada agenda hajat sunatan. Tidak hanya itu juga terhadap kerabat serta tetangga uktuk iikut seperti pawai atau ngencar.



Tepatnya pagiri sekitar pukul 06.30 sang pemilik Kuda sudah hadir, disusul sanak, keluarga dan kerabat juga warga msayarakat dilingkungan tersebut berkumpul di rumah yang ounya hajat. Setelah berkumpul barulah anak sunat yang telah berpakaian ala keraton naik kuda yang diikuti kuda lain ditugangi oleh anak-anak kerabat juga tetangga ada yang memakai dandanan mirip kera dan ondel ondel. Rombongan Ngencar sangat banyak hingga membuat barisan yang cukup panjang juga. Rombongan menuju alun-alun berkeliling desa bahkan sampai alun-alun tatangga desa. Badut dan ondel-ondel menari nari sepanjang jalan diiringi ada tetabuhan musik tradicional regu penabuh kohkol, grup dogdog, grup calung sambil jalan kaki bersama-sama warga lainnya.
Menurut Darlim salah seorang penduduk desa Ciniru Kecamatan Ciniru Kuningan mengatakan kepada penulis tradisi ini tiada lain bertujuan untuk menghibur pengantin sunat yang keesokan akan disunat. Maka sebelumnya orang tua dan kerabat sengaja melaksanakan tradisi ini. Pada umumnya disetiap desa di Kecematan Ciniru misalnya di desa Cijemit,Ciniru,rambatan bahkan hingga desa Cipedes setuiap hajatan selalu melaksnakannya. Walaupun ada hiburan lainnya misalnya pentas Jaipong,Organ tunggal dan lain-lain Ngencar tidak pernah ketinggal,rasa-rasanya kurang pusa bila hajat sunatan tidak melaksanakan taradisi yang satu ini, Kilah darlim kepada penulis.
Seorang joki Kuda Husen asal desa Garawangi Kecamatan Garawangi Kuningan menjelaskan kami sering dipanggil untuk tradisi Ngencar di Kecamatan Ciniru khususnya, kami datang dengan tarip yang cukup terjangkau relatif murang satu kuda diosewa antara seratus hingga seratus lima puluh ribu tergantung jauh dekatnya lokasi hajatan. Husen menerima panggilan untuk ngecar bersama kudanya sudah puluhan tahun, berangkat pagi pulang sore . Sedangkan Alhamdulillah ujarnya cukup untuk menghidupi keluarga.
Paling rame panggilan untuk Ngencar di Kecamatan Ciniru sekitar bulan Sawal Bulud,Sawal Puasa dan bulan Rayagung. Tradisi yang unik ini  disenangi oleh seluruh anak-anak dan orang tua lantaran ada tetabuhan yang sangat cocok untuk disimak juga untuk berjoged. 

Sumber : Andy Gumilang, S.Pd (Anggota PWI  Perw. Kabupaten Kuningan)

Tradisi “NGENCAR “ Kacamatan Ciniru Kab.Kuningan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Anonim

0 comments:

Posting Komentar